Dari Desa Timbaan Tapin Kalsel,Lily Tunjukan Para Pemuda Bisa Jadi Petani Hebat

NewsBlog, RANTAU - Dalam menghadapi aliran kuat modernisasi serta kurangnya ketertarikan pemuda pada bidang pertanian, seorang wanita muda asal Desa Timbaan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin malah menjadi inspirator bagi kaum milenial dalam memacu gairah bercocok tanam.

Lily Nur Aida Sari berusia 33 tahun dan merupakan sumber motivasi bagi para petani muda di kampongnya. Kini dia bertindak sebagai pendorong utama dalam grup tersebut.

Bukan hanya berkebun, Lily juga mengarahkan grup petani milenial bernama "Bina Bakti" yang dia dirikan untuk menjadi platform dalam mencetak generasi baru serta meningkatkan kemampuan pertanian pemudi setempat.

Menurutnya, petani milenial adalah kunci masa depan ketahanan pangan, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

"Pemuda pun dapat terlibat dalam berladang, apalagi jika menggunakan metode teknologi serta pengelolaan bisnis yang canggih," jelas Lili antusias ketika ditemui pada kesempatan pemotongan hasil panen di area persawahan Desa Timbaan.

Walaupun masih bergantung pada curah hujan sebagai sumber utama air karena sistem irigasi belum tersedia, Lily dan timnya tetap bersemangat untuk menerapkan program IP300 (peningkatan tanam padi menjadi tiga musim per tahun). Ini merupakan langkah selanjutnya setelah sukses dengan implementasi IP200.

Lily tak sekadar berfokus pada sektor produksi pertanian, tetapi juga aktif dalam membangunkan potensi kaum muda di kampungnya. Dia bersama pasangannya menjalankan unit alsintan dengan cara independen; alat dan mesin ini diperoleh lewat skema pinjaman. Mereka menggunakan langsung alsintan itu serta menyerap pemuda-pemudi dari kampung setempat untuk menjadi pengendali dan pekerja.

"Lebih baik kita tidak sekadar menanti bantuan, kami mengambil inisiatif untuk membeli peralatan pertanian menggunakan sistem kredit. Berkat itu, Alhamdulillah sangat berguna, dan malahan dapat memberdayakan tenaga kerja muda di desa," katanya.

Tak hanya di sawah, Lily juga aktif mendorong pemanfaatan teknologi pertanian digital, mulai dari pemetaan lahan, penghitungan hasil panen, hingga pemasaran.

Dia terdaftar sebagai salah satu calon dalam program YES (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) yang saat ini sudah mulai menjangkau daerah Kalimantan Selatan.

Dalam panen kali ini, Lily menerima penghargaan langsung dari Bupati Tapin dan Kapolres Tapin, kedua belah pihak menyatakan dukungan total terhadap kontribusi para petani milenial dalam memajukan daerahnya. Mereka menekankan pentingnya bagi generasi muda untuk turut ambil bagian dalam proyek penambahan dan pemaksimalan luas tanam, serta juga harus membantu menciptakan kestabilan sosial dengan cara mengatur distribusi air irigasi secara merata.

"Pak Kapolres bahkan menyampaikan komitmen untuk mengawal agar tak terjadi konflik antarpetani soal air, karena kita tahu irigasi ini penting dan kadang jadi sumber perdebatan,” tutur Lily.

Saat ini, organisasi Bina Bakti yang terdiri dari 35 pemuda tani di Desa Timbaan benar-benar menunjukkan semangat mandiri serta inovasi dalam bercocok tanam. Di antara 500 petani milenial yang ada di seantero Kabupaten Tapin, Lily merupakan salah satu anggota yang sangat aktif dan maju.

“Semoga ke depan lebih banyak anak muda yang tergerak. Kalau bukan kita, siapa lagi yang meneruskan perjuangan petani Indonesia,” pungkasnya.

(NewsBlog/ Mukhtar Wahid)

Comments

Popular posts from this blog

Korlantas Cabut Aturan One Way dari KM 414 Kalikangkung hingga KM 70 Cikampek Utama

Ular Kobra Jawa Mengancam Kota Boyolali: Mengecoh Damkar dan Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Viral: Kelahiran Caesar Tanpa Ditangani BPJS karena Kunjungan Jarang, Humas Berikan Penjelasan